Banyak sekali kemungkarannya! Guru kami Al-ustadz Dzulqarnain menukil ucapan Ibnul Qayyim bahwa ulama sepakat tentang haramnya mengucapkan selamat natal. Dan tak ada dalam agama, ulama sepakat dalam perkara yang di sana tak ada dalilnya.
Ucapan selamat natal itu memiliki konsekuensi hukum, yang paling ringannya adalah haram. Yang paling beratnya bisa menyebabkan murtad, jika disertai keyakinan dan persetujuan tentang akidah kaum Kristiani yaitu meyakini nabi Isa adalah Tuhan atau Anak Allah atau satu dari 3 Tuhan.
Kita pasti punya teman non muslim dari umat Kristiani. Maka sikap kita dalam bergaul di dunia bersama mereka tak boleh dicampuradukkan dengan sikap kita dalam agama.
Tidak ada kewajiban apapun atas kita untuk mengucapkan selamat natal! Dan tak ada madhorot apapun atas kita tak mengucapkannya.
Tidak mengucapkan selamat natal bukan berarti tak toleransi. Tapi itu menjaga akidah, dan menjalankan agama kita. Dan konstitusi kita, UUD 1945 menjamin atas kita untuk beribadah sesuai agama kita, antara lain tak mengucapkan selamat natal.
Dan musibah, seorang muslim apakah jika jadi pejabat negara harus meninggalkan agamanya? Gak boleh itu. Jabatan itu hina, agama itu harus dijaga. Maka walaupun seorang presiden, seorang muslim harusnya tak mengucapkan selamat natal karena itu konsekuensi agamanya.
Seorang presiden hanya memastikan bahwa tiap umat bisa beribadah sesuai agamanya karena itu dijamin konstitusi, dan itu konsensus.
*Tidak ada manfaat sama sekali bagi seorang muslim mengucapkan selamat natal. Bahkan kawan non muslim pun akan kurang respek karena menganggap dia bukan seorang muslim yang taat, dan kuat akidah. Hanya karena ingin dianggap baik ke kawan rela jual akidah? Hanya karena sebagai pejabat publik, karena cari jabatan rela jual akidah? Lemah sekali dan hina sekali akidah dalam jiwamu? Tak ada Izzah!
*Ingat, kisah seorang laki-laki yang masuk neraka karena seekor lalat? Dia masuk neraka hanya karena membuat persembahan untuk berhala dengan seekor lalat. Kaum musyrikin penyembah berhala hanya ingin dia memiliki persetujuan atas mereka dalam penyembahan berhala dengan buat persembahan, melakukan penyembelihan walaupun hanya seekor lalat. Bukan lalat,kambing atau sapi yang jadi ukuran mereka, tapi persetujuan atas persembahan mereka. Sama halnya dg perayaan natal, persetujuan atas mrk merayakan natal dan memiliki keyakinan atas perayaan tersebut antara lain merayakan kelahiran Yesus sebagai anak Tuhan atau Tuhan. Walaupun sesungguhnya, andaikan mau berpikir lebih keras, masa Tuhan dilahirkan? Berarti butuh yang melahirkan? Bagaimana sesuatu yang butuh orang lain dijadikan Tuhan? Lalu tiba peringatan hari wafatnya Isa Al-Masih, diperingati pula, kematian Tuhan! Masa Tuhan mati? Sebenarnya ini bantahan atas mereka yang meyakini bahwa nabi Isa adalah Tuhan atau Anak Tuhan.
*Perhatikan bantahan Allah berikut ini:
-Allah kafirkan kaum Nasrani yang menyebutkan bahwa Tuhan adalah Isa bin Maryam (Yesus). Konsekuensinya: mereka jika tak bertobat sebelum meninggal, akan kekal di neraka selama-lamanya.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Sungguh, telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?” Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
-Nabi Isa hanyalah seorang Rasul, telah berlalu para Rasul (semisalnya) seperti Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Nuh. Dan juga setelahnya, Nabi Muhammad. Dan ibunya adalah seseorang yang baik. Keduanya (Nabi Isa dan Maryam); makan makanan! Perhatikan! Seorang yang butuh makan, tak pantas dijadikan Tuhan. Bagaimana dianggap dua Tuhan dari 3 Tuhan bersama Allah? Ini teguran Allah untuk berpikir, dengan logika yang cetek.
مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka).
- nabi Isa yang mereka sembah itu, tak memiliki madhorot dan manfaat atas kalian, bagaimana kalian menyembahnya? Bahkan kalian mengakui, nabi Isa tak mampu menyelamatkan diri ketika disalib? Itu justru bukti ketidakpantasan nabi Isa dijadikan Tuhan, Krn tak mampu menciptakan manfaat dan mencegah madharat atas dirinya, apalagi atas orang yg menyembahnya!
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا ۚ وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu menyembah yang selain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
- dilarang guluw atau berlebihan dalam menyanjung nabi Isa sampai dianggap Tuhan, beliau hanyalah Rasul Allah. Maka berdo'alah langsung kepada Allah,jangan kepada nabi Isa (Yesus). Jangan anggap nabi Isa adalah satu dari 3 Tuhan bersama Allah. Sesungguhnya Tidak ada Tuhan yang hak, kecuali Allah satu.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.
- nabi Isa selama hidupnya selalu beribadah kepada Allah. Maka beliau hamba Allah, tidak mengakui sebagai Allah atau anak Allah.
لَنْ يَسْتَنْكِفَ الْمَسِيحُ أَنْ يَكُونَ عَبْدًا لِلَّهِ وَلَا الْمَلَائِكَةُ الْمُقَرَّبُونَ ۚ وَمَنْ يَسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ إِلَيْهِ جَمِيعًا
Al-Masih sama sekali tidak enggan menjadi hamba Allah, dan begitu pula para malaikat yang terdekat (kepada Allah). Dan barangsiapa enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.