Demonstrasi sudah kelar kayaknya😂.
Cuman gitu doang, capek-capek teriak-teriak di jalan.
Saya tak pernah suka demonstrasi, tak suka keramaian, sulit kalau mau kencing. Antri mau kencing kan bikin berabe.
Dan tak suka panas-panasan di jalan, nanti jadi hitam, gak ganteng lagi😂
Yang jelas, saya itu punya kaidah tetap: tidak mau membuat bahaya bagi diri atau orang lain.
Jangankan demonstrasi, yang kadang nyawa tertumpah. Ada kemarahan dipertontonkan. Ada kelelahan dan emosional. Dan sangat mudah disusupi orang tak baik. Maka itu cara paling bodoh dalam memperjuangkan suatu misi, hasilnya pasti jelek. Kerusuhan dimana-mana, nyawa melayang, kemacetan, aktifitas terganggu, mengganggu orang lain. Maka saya haramkan demonstrasi.
Aksi rush money juga, menimbulkan kebangkrutan perbankan, hancurkan ekonomi, itu menimbulkan madharat. Saya pun tak anjurkan. Kalau butuh uang, ambil saja seperlunya. Tapi, tak perlu ajak orang untuk ambil serentak.
Jual TGC saja jika serentak saya larang. Dan tim saja jika jual guyur ke bawah saya larang. Kenapa? Merusak harga, merugikan semua orang. Dan tentu saja saya tak lakukan, kecuali untuk strategi meningkatkan harga, walaupun kadang bisa keliru. Saya bisa jual dibawah, tapi jika beli lebih tinggi, gak menimbulkan bahaya untuk orang lain. Ada manfaatnya, volume tercipta,dan walaupun secara hitungan ambil kerugian.
Bahkan, untuk saya, menerobos lampu lalu lintas, menyalip orang dari kiri di tol, berhenti mobil di tanjakan atau belokan tanpa darurat, dianggap membahayakan, semua yang membahayakan itu haram di sisi saya. Ini karena kaidah yang saya pahami dari fikh dan Ushul fikh
No comments:
Post a Comment