Tuesday, April 21, 2020

Tidak Mau Ikut-ikutan kebanyakan orang dan tak mau ketinggalan

Tidak mau ikut-ikutan kebanyakan orang dan tidak mau ketinggalan.

Saat terjadi krisis, jual aset finansial adalah perilaku crowd atau kebanyakan orang. Saat itu pasti jual loss, saya tidak pernah mau. Saat ini sudah mulai terjadi penjualan aset finansial dimana mana sampai harga minyak jatuh minus $37, bayangkan itu seperti orang buang barang saja. Ini bukti bahwa minyak dikuasai trader yang tak butuh minyak dan tak punya storage. Saat real demand hilang, dia pun buang barang karena tak mau minyak dikirim ke rumahnya. Mau dibuat tenggelam itu rumah. Haha. Makanya jangan trading minyak kalau tak mau nampung, haha.

Tapi, kalau anda importir minyak, punya storage cukup besar, kesempatan Anda borong. Beli lalu timbun, dan jual nanti saat harga mahal di atas $50/barrel. Untung besar. Itulah harusnya perilaku yang diambil dalam trading minyak, borong dan simpan. Negara harusnya melakukan ini. Perusahaan minyak harusnya melakukan ini.

Alhamdulillah,saya jual saham saat IHSG 6100 lebih. Jadi, saya tak minat untuk mengikuti crowd seperti sekarang, buru-buruan jual barang. Dugaan saya, ini IHSG bisa jatuh lebih dalam, 1000 bukan mustahil. Siap siap aja:-).

Berikutnya, saya tak mau ketinggalan. Dunia keuangan akan di reset menjadi Crypto asset. Maka saya sudah full Crypto. Wah jika ketinggalan, dan nanti ikut-ikutan crowd lagi masuk Crypto, mungkin masuk saat Bitcoin SV Rp 1 miliar. Kan artinya beli mahal. Mendingan beli dari kemarin-kemarin saat harga Rp 1.5 juta:-).

Ini prinsip saya, tapi dasarnya saya tak mau ikut-ikutan.

Saya punya toko pun, TGC Mart, saat orang lain tutup, saya buka. Alhamdulillah, penjualan meningkat, karena pesaing hilang.

Dua hal ini layak dipertimbangkan, jangan ikut-ikutan kebanyakan orang dan jangan mau ketinggalan.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

No comments: