1. Hidup di dunia, tidak akan sempurna lurus tanpa rintangan dan kesulitan.
2. Karena dunia dibuat untuk ujian. Siapa yang lulus dalam ujian, ia akan mendapatkan reward berupa surga. Siapa yang gagal akan dapat neraka.
3. Ketika diuji, kita berharap ujian itu jangan pada agama kita. Knp? Karena agama kita adalah kebaikan dunia dan akhirat kita.
4. Maka sudah sepatutnya, perhatian terbesar pada perbaikan agama yaitu:
~perbaiki akidah: dengan berakidah seperti akidah nabi dan para sahabatnya, dan ini bukan alternatif, tapi kewajiban.
Caranya:
*belajar akidah salafush shalih yang dibawakan dengan nukilan-nukilan yang sampai kepada qur'an dan sunnah.
*Jangan berakidah yang ujungnya hanya sampai kepada orang tertentu, seperti asy'ariah ke imam asy-'ari, syiah ke perkataan perkataan imam mereka, shufiyyah, dll.
*tundukkan akal kita di bawah dalil
~perbaiki ibadah kita, dengan cara:
*memperbaiki keikhlasan dalam ibadah: jangan riya, jangan shum'ah, jangan 'ujub, jangan ingin populer, jangan ingin dunia, jangan ingin jd pemimpin, dan segala keinginan yang dengan amal tersebut berupa dunia.
*memperbaiki ibadah agar lebih mencocoki sunnah: belajar dari nukilan-nukilan yang sampai ke nabi atau sahabat, jangan fanatik mazhab, jangan mengada-adakan ibadah, jangan terbelenggu adat istiadat, jangan ikuti hawa.
~perbaiki untuk menjauhi segala hal yang merusak:
*kesesatan akibat syubhat: yang merusak akidah, pemahaman dengan belajar mengikuti uslub yang benar dengan ikuti nukilan-nukilan dari Al-Qur'an, As-Sunnah, dan ucapan sahabat, tinggalkan pendapat orang per orang.
*kemaksiatan karena syahwat: semua jenis kemaksiatan berasal dari sisi hawa nafsu, maka kita hrs belajar mengendalikan hawa nafsu atau menyalurkannya secara halal.
5. Memperbaiki kesabaran: untuk terus istiqomah di jalan yang benar
6. Berdo'a dan tawakkal kpd Allah
Mamat Rohimat
No comments:
Post a Comment