1. Ibarat di perjalanan, kita di dunia itu ibarat sedang berlayar di lautan menuju suatu pulau yang indah.
2. Maka dalam mengarungi lautan tersebut, kita membutuhkan kapal berlayar.
3. Semakin hebat kapal yang ditunggangi, semakin ahli nahkodanya, akan menjadi sebab dia sampai tujuan dengan selamat.
4. Itulah kehidupan dunia, kita seakan-akan sedang berlayar di lautan menuju Allah.
5. Kapalnya adalah amal shalih.
6. Maka, setiap orang hendaknya memiliki amal shalih yang dengannya diharapkan menjadi sebab sampai kepada Allah.
7. Amalan yang dia istiqomah menjalankannya, agar ia mati dalam amalan tersebut: baca qur'an, menuntut ilmu, dakwah, shadaqah, berbakti kepada orang tua, shalat, shaum, dzikir, do'a, dll.
8. Karena memang orang itu dimudahkan dalam perkara yang mungkin khusus.
9. Tapi, jk tidak mampu yang sunnah, andaikan mencukupkan dg yang wajib, sebenarnya cukup menjadi kapal mengarungi lautan, dan akan sampai. Sempurnakanlah melakukan hal-hal yang wajib dari rukun Islam, perbaiki iman, jauhkan dari pembatal keislaman, insyaallah mencukupi. Andaikan seseorang bisa istiqomah shalat berjamaah saja, tentu sdh jd amalan yang hebat. Tp, tentu semua hrs dilakukan dg ilmu, sehingga ada kadar ilmu yang wajib dikuasai. Jangan sampai, sudah sepuh, sujud saja salah.
10. Dan sebagaimana kapal berlayar, hendaknya di lautan atau di air ya. Jangan berharap kapal bisa berlayar di daratan:-)
11. Andaikan kebaikan apapun yang ada dihadapan kita, dan dimudahkan dimanfaatkan, tentu itu hal yang terbaik.
Mamat Rohimat
No comments:
Post a Comment