Monday, March 6, 2017

Media dakwah

~akhir2 ini, dengar ust khalid basalamah digeruduk banser ketika menyampaikan tablig akbar, dipaksa bubar.
~memang, dari waktu ke waktu, dakwah pasti dihambat.
~bahkan di masjid terdekat saya pun, pengajian mingguan dipaksa berhenti?
1. Ustadz memang hrs kreatif dlm mencari cara menyampaikan dakwah
~selain konvensional via ceramah di masjid, yang ini mudah dihambat.
~memanfaatkan website/ blog, spt guru saya tempuh: www.dzulqarnain.net, dan banyak masyayikh punya website pribadi.
~melalui akun media sosial, fb, twitter, telegram yg jg banyak skrg dijalani.
~melalui vlog, youtube juga banyak, bhkn ust dzulqarnain yg kmrin tdk melakukannya, skrg mulai menggunakan channel ini, spt channel AMWA
~radio dan streaming
~televisi juga banyak yang menggarapnya untuk dakwah.
2. Selain itu, akhlak juga bagian dr jalan. Jln terhebat yang tak mampu dibendung adalah dg akhlak, dan jg sabar.
3. Kalangan nahdhiyin memang selalu merasa terancam kehilangan pengaruh, tapi tak mampu debat ilmiah krn memang antara ilmu dan praktik, mereka sering tdk sinkron. Sering beramal tanpa ilmu, dan tidak beramal dg ilmu. Jg scr umum mrk tradisional, kaku dan tdk bisa menyesuaikan dg jaman. Shg yg tersisa hanyalah orang2 yang bodoh, tersisih oleh jaman, tdk berpikir kritis, tdk mampu melihat langsung dalil dan pendalilan, shg yg dibangun hanyalah kata kyai.
4. Adapun orang-orang yang mulai berpikir dari kalangan nahdhiyin, sebenarnya telah meninggalkannya. Nahdhiyyin hanya digunakan ktk mau politik saja, agr dipilih. Tapi, org yg tdk berpolitik, tdk cari pengikut, hanya menyampaikan kebenaran, maka tidak lagi hrs berpura-pura. Ini yg paling sulit mrk atasi kecuali dg sebutan-sebutan menakut-nakuti spt wahabi.
$hai kawan, buka pikiranmu. Aku pun dr kalangan nahdhiyyin, tp jgn fanatik dg yg sdh dimiliki. Belajarlah apa yg diajarkan muhammadiyyah, persis, salafy, tanyakan kpd mrk ttg dalil2 yg kalian sangka berbeda dg yg kalian pegang, teruslah tanya apa dalilnya, teruslah belajar bagaimana mengerti dalil, kalian akan tahu dmn perbedaan-perbedaan itu muncul, knp bs berbeda, apa yg lbh mencocoki dalil.

Mamat Rohimat [lahir di masyarakat nahdhiyyin, belajar di pesantren nahdhiyyin, bergaul dg warga muhammadiyyah/ persis, harakki hizbut tahrir dan ikhwani Pks, dan menemukan bhw ilmu dan kekokohan dalil, keikhlasan ada di salafy]

No comments: