Sunday, April 2, 2017

Bela Islam? betulkah?

Bela Islam vs Menistakan Islam
1. Sebelum membela Islam,  harus tahu dulu apa itu Islam? Setuju? Bagaimana  membela hal yang tidak diketahuinya.
2. Setelah  itu,  harus tahu dengan apa Islam tegak,  berjaya? Dan dengan apa Islam runtuh?
3. Jika sudah tahu,  yang kita lakukan harus membuat Islam tegak dan syiarnya kokoh.
4. Maka inilah caranya bela Islam:
-dari awal belajar dulu Islam itu apa? Bagaimana  dulu nabi berislam? Pelajaran sirah dan hadits akan membantu. Perhatikan bagaimana  nabi berakidah,  beribadah,  bersikap,  dlm segala kehidupan.
-maka pelajaran  Qur'an,  Hadits sangat penting.  Utamakan dahulu kaji tentang akidah dari qur'an dan hadits nabi. Bisa jika ada ayat tentang akidah,  diamlah dan renungkan.  Lalu juga jika ada hadits tentang akidah, bisa telusuri topik tentang akidah, seperti kitabul iman,  kitabut tauhid dlm shahih bukhari.
-pelajari kitab-kitab yang masanya sangat dekat dengan nabi, yang membahas akidah.  Seakan-akan itulah pemahaman terdahulu dari ulama ttg akidah yang ada di qur'an dan sunnah. Mungkin buku yang dianggap rujukan adalah kitab thohawiyah,  syarhus sunnal al-muzani, ushulus sunnah imam ahmad,  ushulus sunnah imam al-humaidi.
-perhatikan akidah ulama terdahulu seperti  akidah imam syafii,  imam ahmad,  imam malik.  Apakah dikira mereka tidak punya akidah? Apakah dikira mereka hanya belajar fikh? Lalu mengabaikan hal pokok? Lalu umat Islam baru dianggap berakidah kalau sudah ikut akidah yang diciptakan  abu hasan asy-ari yang lahir jauh di bawah mereka? Ini suatu cara berpikir  yang harus ditinjau.
-setelah  paham ttg qur'an,  hadis  dibongkar,  kitab-kitab akidah terdahulu telah dikaji,  coba perhatikan  kitab akidah yang lebih baru. Nilai mana yang lebih mencocoki.
-ini akidah,  bgt juga dlm ibadah.
5. Jika sudah tahu islam,  tegakkan dimulai dari diri sendiri.
-jangan hanya jadikan  Islam sebagai  konsep,  pengetahuan,  tapi harus diamalkan.
-maka setiap ilmu  dari Islam datang,  berhenti  dan berpikir, apakah sudah dilaksanakan?jika belum,  dan tahu ttg  hal itu,  kira-kira apa alasannya,  kenapa,  dan kapan bisa menyempurnakannya?
$ya Allah, berilah kami pemahaman  yang benar tentang Islam,  lalu beri taufik beramal  dengannya.
$ya Allah, apakah ibadah kami telah sama persis dg ibadah  yang dituntunkan rasul-Mu?
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).
Perhatikan, agama yang Allah sebut terbaik  di ayat di atas memenuhi 3 kriteria:
1. Ikhlas dalam beramal: menyerahkan wajahnya hanya untuk Allah.
2. Mengukuti Sunnah Nabi: Muhsin "Orang Berbuat Baik". Siapakah yang dianggap baik jika menyelisihi sunnah nabi?
3. Bertauhid dan menjauhi kesyirikan: mengikuti  millah nabi Ibrahim yang hanif,  condong kepada tauhid,  jauh dari syirik.
$saya perhatikan, ini dr pemahaman  sy ttg qur'an,  dlm ayat manapun,  Islam  hanya menginginkan kt melakukan  3 hal di atas,  walaupun  beda bahasa,  hakikat sama.
Mamat Rohimat
*edisi tidur di rumah kakak karena kehujanan tak bisa pulang , bangun karena mimpi lihat syaitan, lalu jeleknya aku ngomong tunjukkan diri kalian sehingga muncullah teman-temannya dan saya tiup mrk dg do'a semuanya sampai menghilang, ada satu yang terus nerobos mau mencelakakan,  sehingga aku bergeser takut kena dan bangun:-).
*ada satu yang menggemberikan,  kakak satu ini alhamdulillah salatnya ya cukup diperhatikan, bhkn katanya berusaha ingin berjamaah.  Lalu sy katakan:sesungguhnya, orang yang shalatnya minimal tidak ditinggalkan, hidupnya tidak terlalu  kacau.
$semoga kita semua dijadikan  hamba yang mendirikan  shalat, sbgmn nabi Ibrahim berdo'a. "Wahai Tuhanku, Jadikanlah  Aku Orang Yang mendirikan  shalat,  dan juga dari keturunanku".  Do'a yang saya senang berdo'a dg hal tersebut  dari ayat dg sedikit perubahan, dlm konteks do'a,  bukan baca qur'an,  dan saya tanya ke ust Abdul Hakim Abdat:tidak boleh,  tapi saya tidak puas karena  pemahaman  saya,  kl do'a gpp,  saya tanya guru saya ust Dzulqarnain: tidak apa-apa.  Selesai,  saya tenteram membacanya.
-faidah do'a tersebut: ada keturunan  nabi ibrahim  yang tidak shalat.  Dan kita tahu,  sebagian  keturunan  nabi ibrahim  yang dikenal sbg yahudi,  bhkn kaum yang dimurkai Allah.
-maka sbg ayah,  sy tentu ingin  berdo'a yg terbaiknya.  Dan ini Allah  ilhamkan pemahaman atas do'a,  atas qur'an,  walaupun  hanya satu huruf,  saya perhatikan, sehingga saya bisa mengambil  hal yang paling terbaik untuk saya, yang saya bisa bersyukur dengannya. Maka sy tak senang,  jk dikatakan  tdk boleh, tanpa  pertimbangan mendetil.  Krn jangankan terinspirasi qur'an,  dg kalimat yg indah, do'a dg bahasa sendiri saja boleh,  jk dlm konteks do'a.  
*02042017

No comments: