Lemahnya akal dan agama perempuan
1. Sudah jadi ketentuan agama, laki-laki dijadikan pemimpin atas perempuan.
2. Dalam banyak bahasan dari fikh, perempuan senilai 1/2 dari laki-laki: akikah, persaksian,
3. Tdk banyak perempuan yang menduduki kedudukan tertinggi dalam agama, sehingga tidak ada nabi dari perempuan. Sebagian perempuan dianggap termulia antara lain Maryam, Asiah isteri fir'aun, Khadijah, Aisyah, itupun tidak sampai menyamai kedudukan nabi manapun.
4. Sehingga ketentuan hukum tetap sbg peringatan , kaum yang dipimpin perempuan tidak akan beruntung. Lihat megawati ktk jd presiden, kehilangan pulau sipadan, lagitan, banyak aset terjual.
5. Maka, dlm musim pilkada, ketentuan ini hrs dipegang, jangan pilih pemimpin perempuan. Kecuali suatu bangsa tak ada laki-lakinya, semua perempuan, ya mrk memilih pemimpin mrk.
6. Dlm rumah tangga sbg yg paling jelas dr peranan perempuan
-perempuan tidak diizinkan menikahkan dirinya sendiri, shg nikah mut'ah diharamkan
-pernikahan perempuan wajib atas restu walinya, yg tahu maslahatnya.
-perkataan talaq tidak diberikan kepada perempuan, sehingga 1000x pun perempuan mengucapkan talaq, tidak dianggap. Tapi, andaikan itu diizinkan, seorang suami akan ditalaq isterinya mungkin 1000x dalam 1 hari, dan tidak akan ada RT yang selamat dari perpisahan.
-perempuan hanya diizinkan melakukan talaq lewat pengadilan dg khuluq, dan itu pun butuh proses yang panjang dan harus dilakukan dg benar.
7. Ternyata, hal utama yang membuat perempuan kurang bijak dalam mengambil keputusan adalah:
-sisi emosi terlalu dominan mengalahkan akal
-perempuan cenderung tak mampu menimbang maslahat dan madharat
-perempuan cenderung tak mampu mengumpulkan berbagai sudut pandang dalam suatu bahasan, apalagi jk sisi emosionalnya tersentuh.
Mamat Rohimat
#ilmu_kehidupan
No comments:
Post a Comment