Lagi di bis, tertidur. Tiba-tiba bangun, dan lihat sudah jam 8.30. Artinya pelajaran nahwu live via Zoom oleh Ust Nur Syamsul telah mulai. Saya paksakan saja buka, walaupun harus di dengarkan di bis. Tak mampu bertanya karena bising di busway.
-ust nur syamsul, adalah guru saya, beliau selain hafidz qur'an, memiliki sanad riwayat sampai nabi. Hal yang saya merasakan takjub, ternyata alfiyyah Ibnu malik beliau itu mantap juga. Ya lg bahas nahwu sih. Tp, sy perhatikan syaikh ustaimin yg bahas tafsir saja, sering bawa2 alfiyyah ibnu malik. Satu hal lain dr beliau, beliau membuat pelajaran yang sulit menjadi sangat mudah. Bhkn pelajaran bahasa Arab sangat mudah karya beliau. Begitu pun sharaf. Dalam tajwid, beliau pun pakar sampai buat video makhraj dg 3 dimensi. Ini adalah karya, sy anggap belum ada tandingan yang semisal bagusnya. Dan beliau, berdakwah dg teknologi. Bagi beliau, dakwah dg teknologi membuat banyak dari kesulitan bisa teratasi. Beliau adalah mudir komunitas belajar, www.komunitasbelajar.com
-sesungguhnya pelajar yang ikut live, saya perhatikan itu-itu saja, biasanya tak lebih dari 6 orang. Bahkn tadi hanya sempat 3 orang.
-sesungguhnya saya adalah orang yang mungkin paling banyak udzurnya. Knp? Hampir tiap 2 minggu saya selalu otw dari luar kota. Namanya orang yang diperjalanan, kesulitan-kesulitan itu terjadi. Sehingga jangankan hal yang sunnah, shalat saja dipotong setengahnya dg syariat qashar.
-saya ingin katakan, andaikan kita berlindung di balik alasan, maka akan banyak penghalang, sehingga tidak melakukan. Tapi, andaikan diubah cara pandangnya, akan lain.
-saya sendiri, kaidah yang saya pegang adalah: sesuatu yang tak mampu dilakukan secara sempurna, tidak ditinggalkan seluruhnya. Dimaklumi bahwa dengarkan kajian live sudah merupakan kekurangan dibandingkan bertemu langsung. Lalu dengarkan live ketika suasana bising, itu adalah kekurangan berikutnya sehingga bisa mengganggu kesempurnaan pemahaman. Tp, andaikan ingin menuntut ilmu ketika kondisi telah sempurna, kapan akan menuntut ilmu? Tidak akan pernah.
$maka, jangan menunggu syarat telah sempurna untuk berbuat hal baik. Lakukan saja kebaikan tersebut sesuai kemampuan kita, mudah-mudahan dimudahkan dalam kebaikan berikutnya. Saya banyak mengambil ilmu dari rekaman. Andaikan negatif, lalu kpn mengambil faidah ilmu?
Mamat Rohimat
No comments:
Post a Comment