Wednesday, December 28, 2016

Kaidah Menjalani Kehidupan

~ditengah-tengah sedikit ngantuk karena tidur semalem terganggu, kebanyakan minum jadi ingin pipis terus, suara yg hilang, teman bilang, hrs banyak tidur. Jangan-jangan, sebabnya kurang tidur, krn mlm ahad tidur sudah terganggu, malam senin suara hilang.
~sembari baca laporan keuangan tempo scan Pacific, terbaca perusahaan: PT Supra Ferbindo Farma
$bayangan menjadi terputar ke masa kecil, sering dengar acara dongeng oleh ua kepoh, dan iklannya adalah produk PT Supra Ferbindo Farma
1. Pointnya adalah itu dengar dongeng, yang kadang membuat imajinasi, apa hasilnya? Saya tak merasakan manfaat apapun saat ini, dari mendengarkan dongeng2 itu.
2. Begitu juga nonton tv, film, music. Mau apa coba?
3. Begitu juga dengan main gapleh, games yang kini banyak di hp [saya rasanya belum pernah main satu pun] :-).
4. Sekedar main-main lalu berkhayal, tak membuat apa-apa.
5. Maka kaidah yang berharga adalah bagaimana kita memiliki suatu tujuan, lalu disiplin.
6. Andaikan saya dulu fokus waktu dg tahfidz Qur'an, dan menghabiskan kitab2 tafsir, pasti sdh lbh jago. Walaupun sebenarnya saya relatif tidak buang waktu dari dulu, ada juga hal-hal telah sia-sia dan tak bermanfaat.
7. Jd mikir lagi, anak saya mau dibeliin tablet. Niat sy agr bs belajar tahfidz via video, tapi khawatir hanya main game. Sekarang saja terlalu senang dg tv, dan acara2 tv secara umum jelek, bhkn ada yg merusak akidah. Kalau saya pribadi, sdh hampir tak suka lihat tv lg.

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).
$itulah sifat orang kafir, Allah membiarkan angan-angan kosong membuat lalai mereka dari kebaikan dunia dan akhirat mereka.
$maka, sepantasnya kita tidak dibuat lalai. Bhkn harta dan anak-anak, tidak boleh membuat lalai dr dzikir kepada Allah

No comments: