~jk ingat orang-orang yang dikenal, bhkn lbh muda, meninggal, ternyata benar kematian bahkan sedang mengintai diriku, kita semua [ada seseorang yang meninggal, ternyata saya pernah berjumpa dgnya mungkin 1x, atau lebih].
~rasanya, kl ditanya sdh sanggup? Sdh siap? Sudah cukup bekal menuju akhirat?
$saya jujur merasa belum!
$khawatir Allah belum ridha.
$khawatir dosa belum terampuni.
$khawatir, bhkn amal yg sedikit pun belum diterima semua, atau ada yang tidak diterima, atau sedikit yang diterima, atau bahkan belum ada yang diterima.
$saya, sejujurnya bukan orang yang sabar atas penderitaan. Kasar-kasarnya terjebak dlm kemacetan pun sdh membuat hati tak nyaman. Berada di kumpulan orang banyak pun kadang susah, ingin kencing saja antri lama, susah. Makanya saya menghindari semaksimal mungkin berada dlm kumpulan massa yg berdesakan, agr tdk kesulitan untuk menunaikan kebutuhan yg mendesak spt ingin kencing.
$maka sy bs bayangkan kesusahan di mahsyar ktk seluruh manusia berkumpul di bawah terik matahari yg sangat dekat [1 mil], di dataran yang rata tidak ada tumbuhan, dalam waktu yang lama. Tahu ini, sdh tdk sanggup. Kemanjaan saya di hari itu, semoga Allah naungi dg arsy :-). Ingin tahu rahasianya? Ada deh, tapi memang hrs ambil sebab. Jgn cmn mengkhayal. Semoga Allah pilihkanku termasuk ke dlm yg dinaungi, jk mungkin semua sebab terkumpul. Jd, maksud lo, termasuk menolak zina dg perempuan yg cantik dan berkedudukan, krn takut dg Allah? Ya, memang berat, wajar dibayar mahal. semoga tidak perlu diberi kesempatan hal tersebut, pahalanya saja yang diberi. Ini namanya MAGABU:-). Jg 6 sebab lain, dan sebab2 lain yg tak terbatas pd 7.
$apalagi neraka, shirath. Sdh bisa dibayangkan.
$ya, ini dlm konteks khauf. Kt takut dg kehidupan akhirat, tapi kt syukuri jk ada rasa khauf. Knp? Krn akhirat itu secara umum bertolak belakang dg yg dibayangkan, jk kt khawatir ttg adzab akhirat, insyaallah Allah selamat dr adzab. Jk menyepelekan, mendustakan, justru itu yg di adzab. Maka tak, mslh sesekali kt khauf [tapi jgn berlebihan].
~coba perhatikan sifat ahli surga:
قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)".
فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ
Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.
$krn itu, dibalik rasa takut yg hrs kt jaga dan diperbesar lagi ktk ada kesempatan maksiat, agar menjaga dr maksiat, maka kita hendaknya berdo'a, ini antara lain berdo'a dan bertawassul dg menyebut keimanan.
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"
$jk demikian, kt pun hrs menjaga sikap roja', dg ayat di atas, apapun dosa yang kita lakukan, selama iman terjaga, berharap Allah ampuni, dan sy sendiri dg dosa2 yg besar apapun, tak sanggup disiksa di neraka dl. Terlalu lemah menahan panasnya api, semoga diampuni saja.
$masalahnya: orang-orang banyak menyepelekan hal yang membatalkan iman, seperti mengucapkan natal. Yg saya cenderung, jk dimutlakkan, hukuman berat atas ucapan itu, saya meyakini telah membatalkan iman
Monday, December 26, 2016
Kematian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment