~tadi naik busway, melihat jalur busway yang khusus, saya pikir ini Keliru, Dholim.
~saya saksikan kemacetan di jakarta bahkan di daerah-daerah sudah membahayakan, menimbulkan biaya materil dan imateril besar. Biaya imateril berupa waktu, stress jauh lbh besar.
~lalu terpikir, beberapa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dan itu sangat mudah. Asal ada kemauan saja. Apa?
1. Sesungguhnya rumus sederhana kemacetan = jumlah kendaraan > kapasitas jalan. Simple kan?
2. Maka usaha mengatasinya bisa mainkan 2 jalur:
~perbanyak kapasitas jalan
~kurangi volume kendaraan
3. Hal tersebut harus dilakukan secara simultan.
4. Bagaimana mengurangi volume kendaraan?
~kendaraan hanya boleh dibeli secara cash. Dg demikian, kredit kendaraan dilarang, kemampuan rakyat beli kendaraan berkurang significant, dan otomatis kendaraan berkurang.
~umur kendaraan hanya boleh maksimal 5 tahun. Bayangkan berapa juta kendaraan akan harus diolah kembali jadi besi tua, atau export kendaraan bekas.
~tetapkan pajak kendaraan yang mahal: misal 20% dari nilai kendaraan baru per tahun. Jika harga kendaraan Rp 100jt, pajak Rp 20jt/ tahun.
~tetapkan ERP, seperti sekali lewat ke jalan tersebut, bayar 100ribu.
5. Bagaimana meningkatkan kapasitas jalan?
~jika kendaraan tetap banyak, kita bisa mainkan cara meningkatkan kapasitas jalan.
~maka seperti buat jalur khusus busway seperti di jakarta, keliru besar. Kontradiksi.
~jalan bisa dibuat bertingkat, yaitu misal 2 atau 3 tingkat.
~tetapkan bauran moda transportasi, yaitu darat, udara: buat kapal gantung, MRT yang melayang diudara dengan ditopang tiang-tiang khusus, air: gunakan sungai, di bawah tanah: kereta bawah tanah.
~mungkin dibilang dananya dari mana? Tuh di atas disebut dananya, manfaatkan.
~buat bis-bis semacam busway, tapi tidak dijalur khusus. Cukup buat tempat-tempat pemberhentian, dimana jalan2 tersebut menjadi melebar, tidak mengganggu arus. Contoh Singapore.
~angkutan kota harus berkapasitas besar, murah dan nyaman.
~konsepnya: pengendara kendaraan pribadi yang ingin nyaman tidak macet, bayar mahal, bayarin orang agar naik kendaraan umum dg nyaman.
6. Permasalahan adalah disiplin rendah.
~buat aturan berat
~kendaraan berhenti bukan di tempatnya, denda 10juta rupiah. Jk tidak, kerja bakti beresin got 3 bulan.
~nerobos lampu lalu lintas: denda 20 juta rupiah.
~jika perbuatan di jalan mengakibatkan kematian, tiap orang yang nyawanya hilang dihargai masing-masing 100 unta @4 miliar rupiah, sbg diyat. Jika tidak mampu, hrs bayar kebutuhan keluarga ditinggalkan seumur hidup oleh dia dan keluarga besarnya.
"Semua mudah, asal ada kemauan".
Mamat Rohimat
No comments:
Post a Comment