~walaupun secara pribadi gagal: penguji membacakan arti untuk disebutkan dlm 5 detik ayatnya. Saya merasa aneh dg terjemahannya, jangankan 5 detik, saya buka Qur'an pun tak ketemu, kecuali dugaan saja. Ternyata terjemahan pun beda-beda ttg ayat tsb. Dan saya pandang terjemahannya kurang bagus. Dlm memahami ayat, saya biasanya juga tidak terlalu terikat dg terjemahan yang beredar, sy lbh senang dg pemahaman terjemahan ayat berdasarkan kata aslinya. Apapun namanya, alasannya, saya hrs akui gagal, it's ok. Memang juga, walaupun lomba ar-rahmaan, sy tdk fokus hanya persiapan untuk lomba, krn saya butuh thd surat2 lainnya, jd asal merasa cukup saja, gak hebat. Tp, ternyata belum cukup untuk suatu perlombaan.
~tapi pelajaran yang lebih berharga, saya melihat anak-anak ikut lomba dan cukup bagus.
1. Jangan-jangan kita dewasa tidak lebih baik dari mereka. Dan ini patut diakui, saya dalam hal ini, mungkin tak lebih baik dan tak lebih hebat dari mereka.
2. Ingin memacu semangat anak-anak untuk hafidz Qur'an.
3. Kehebatan anak adalah buah perjuangan orang tua.
~saya jadi mikir, bagaimana caranya mengajari anak-anak tahfidz.
~malam barusan ngobrol, teman sy menyarankan untuk lebih merencanakan anak, mendidik lebih keras.
~saya ingat para ulama dulu, hafidz umur 7 thn. Andaikan saya dulu dilatih sejak kecil, memang terasa dulu saat kecil sekali dengar bahasa kitab taufik, hafal.
~saya mikir gimana caranya? Eh, sambil jalan, ingat komunitasbelajar lagi buat program, hafidz Qur'an, 1 baris per hari, dan saya ikutan.
$ternyata, saya hrs juga jadikan ini program untuk mereka, jangan untuk sendiri saja.
$bagi yang mau ikut, silakan klik: www.komunitasbelajar.com
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الرَّحْمَٰنُ
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
عَلَّمَ الْقُرْآنَ
Yang telah mengajarkan al Quran.
Sunday, December 25, 2016
Pelajaran Dari Perlombaan Tahfidz Surat Ar-Rahmaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment