1. Jangan sampai sikap kita, membuat masalah lebih besar.
2. Jika sikap kita, menambah kerugian, diam adalah sikap lebih baik.
3. Saya pernah ditipu. Tp, jika saya perkarakan, malah keluar uang lebih banyak, dan waktu.
4. Saya pernah menyaksikan, ada hubungan dagang yang merasa dirugikan akibat manipulasi anak buahnya. Yg dituntut pembeli. Nilai kerugian sktr Rp 650.000, tapi dia sewa pengacara dan beracara di pengadilan sampai 2 tahun!
5. Kasus antasari azhar skrg adalah hal serupa. Dia sdh merasakan balik jeruji sekian lama. Buat apa dia buat mslh lagi, shg bs beracara lg, mungkin dipenjara lg? Lebih baik, jika dia menikmati masa tua, banyak istigfar, karena tdk mungkin sesuatu terjadi tanpa ada indikasi. Jika mau, buka dulu saat perkara belum diputus, jk mau nyeret presiden, seret ktk msh jd presiden, enak nariknya. Mungkin bs dilengserkan dr presiden. Skrg, mau ngapain?
$inilah logika berpikir yg sering saya usulkan. Kl bergerak membuat mslh lbh besar, diam saja. Terima masalah. Itu takdir, minta ganti lbh baik dr Allah.
$jangan sampai hilang kambing, pergi ke dukun. Akkhirnya, kambing sdh hilang, bayar dukun seharga kambing lg, dan 40 hari shalat tidak diterima, bhkn berpotensi jd kafir. Kerugian semakin besar. Lbh baik, perkuat kunci kandang, dan ambil pelajaran
Wednesday, February 15, 2017
Dalam Bersikap, Harus Berhitung Manfaatnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment