~tadi sore, rasanya malu kepada Allah? Kenapa? Allah selalu Bersabar, Selalu menjawab do'a, selalu memberi makan, selalu menolong, terus memberi rahmat, dst.
~bersamaan dg itu, kita selalu bermaksiat kepada-Nya? Duh, malu bukan harusnya.
$tapi, walaupun kt ini banyak maksiat, bkn berarti gk boleh berdo'a. Teruslah berdo'a, krn do'a adalah ibadah.
$krn dosa atau maksiat itu bertingkat-tingkat. Blh jd, orang yg dosanya menumpuk dr dosa sangat besar spt meninggalkan shalat, ia tdk pernah merasa berdosa sama sekali. Dan blh jd, seseorang yg melakukan dosa kecil, tdk terus menerus, seraya terus beristigfar sepanjang waktu, tp msh merasa banyak dosa.
$maka, merasa banyak dosa bukan berarti menjadi menarik diri dari Allah, termasuk enggan berdo'a. Bhkn hrs semakin sering berdo'a. Walaupun kadang untuk kebutuhan ringan, mintalah kpd Allah. Seperti tidak ingin kehujanan, mintalah hujan dialihkan agar sementara tidak kehujanan. Apalagi do'a besar spt dihindarkan dari musibah. Krn do'a, adalah ibadah.
$lihat status teman, ada link yg di share, ttg ayat yg jk dibaca ktk sulit, Allah berikan pertolongan. Tp, memang isi ayatnya jg bgt, jd ada baiknya memang dihafal. Dan sy pernah dengar kisah ini dr guru sy, seseorang yg ditimpa kesulitan, sampai rasanya mau baca ayat dr qur'an jd lupa, kecuali ayat ini yg tiba2 ingat, maka ia pun ditolong.
$QS: An-Naml, 62.
$Faidah ayat:
1.Allah-lah yang memperkenankan do'a ketika sulit, dan menyingkapnya.
2.Allah-lah yang menjadikan manusia, khalifah di bumi.
3. Tidak ada tuhan lain bersama Allah. Maka ktk seseorang ikhlas ibadah [berdo'a] hanya kpd Allah ktk sulit, spt dilakukan kaum musyrikin, maka bgt jg seharusnya ibadah/do'a dilakukan ktk lapang, hanya ibadah kpd Allah.
4. Sedikit manusia mengingat hal ini, maka dg bgt, banyak manusia melupakan Allah ketika lapang, bhkn menyekutukan Allah.
$maka diantara rahasia agr Allah menolong kt ktk sulit, maka beribadahlah kpd Allah, ketika lapang.
$ya Allah, adapun sy, sy tak ingin kehidupan yg sulit. Biarlah sy selalu berdo'a dg do'a-do'a yg dianjurkan dibaca ktk sulit agar kesulitan di singkap, walaupun hidup sedang lapang. Agr jk kesulitan akan hadir, segera dihindarkan sehingga tdk merasakannya. Atau jk sdh hadir, segera disingkap segera. Krn memang, siapalah saya tanpa-Mu ya Allah. Orang lemah, orang hina, tidak punya kekuatan dan kemampuan. Merasa tak mampu berjalan, kecuali jk Allah izinkan berjalan. Apalagi urusan-urusan besar, spt memimpin negara, saya tak mampu kecuali pertolongan Allah. Krn itu pula,sy tdk sependapat dg orang yg mencalonkan diri jd gubernur menawarkan solusi spt mengatasi banjir, apalagi menantang. Bgt jg presiden. Sy memilih sikap, siapalah sy, sy tak mampu kecuali Allah tolong, lalu rakyat bantu. Dan sy pikir, inilah hakikat manusia, lemah. Jgn sampai ada dlm diri, terbertik dlm hati bhw dirinya hebat, mampu. Krn, ternyata manusia dianggap blm sampai ke derajat hakikat dlm pencarian jiwa, kecuali telah sampai kpd keyakinan, dirinya lemah dan tak berdaya
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
Mamat Rohimat
No comments:
Post a Comment