~perkataan tersebut saya dengar dari rekaman syaikh Ustaimin: kitab buyu' shahih muslim.
~saya cukup kaget, karena jika melihat dari Qur'an, dan juga yang dipahami sekarang, dosa di bawah dosa syirik [dan sederajat adalah kafir], akan diampuni jika Allah kehendaki. Pemahamannya, tidak ada lagi dosa lebih besar dari syirik.
~tapi syaikh ustaimin menyebutkan alasan-alasan hujjah ulama yang berkata, berkata tidak berdasarkan ilmu lbh besar dari syirik:
1. Mendahului Allah
2. "Merampas" hak Allah.
3. Jk berbicara tanpa ilmu tersebut adalah berkaitan dg syariat, pensyariatan, yaitu membuat syariat, kerusakannya lebih besar.
$saya sendiri tidak sampai menjadikan kesimpulan kalau hal tersebut lbh besar dari syirik, hanya berhati-hati saja, berarti jk dikatakan demikian, dosanya sangat besar. Jangan sampai bicara, tanpa ilmu.
$perhatikan ayat berikut:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
Faidah ayat:
1.larangan berkata tanpa ilmu
2.dikatakan bahwa orang yang berbuat kedustaan atas Allah disebut lebih dholim, padahal dholim di ayat lain adalah syirik. Berarti berbuat kedustaan atas Allah lebih besar dari syirik.
3. Disebutkan sebab siksaan menghinakan adalah karena berbicara atas Allah yang tidak benar.
4. Dimaklumi pula, bahwa orang-orang berbuat syirik pun, hakikatnya berbicara atas Allah tanpa hak.
*berkata Allah punya anak: yahudi berkata uzair anak Allah. Nasrani Berkata Isa adalah anak Allah.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?
*kaum musyrikin berkata malaikat adalah anak Allah
وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَٰنِ إِنَاثًا ۚ أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ ۚ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.
Kesimpulan:
1. Jika dikatakan bahwa berbicara atas Allah tanpa ilmu dosanya lebih besar dari syirik, sesungguhnya terlihat ada isyarat-isyarat dari Qur'an sehingga punya hujjah kuat.
2. Bahkan kesyirikan dan kekafiran, sebabnya adalah berbicara tanpa ilmu.
3. Maka tawakkuf [tidak berbicara] atas hal yang tidak diketahui, adalah jalan keselamatan. Maka katakan saja, tidak tahu, Alllahu A'lam.
Mamat Rohimat
[*status ini dibuat, terinspirasi dari tulisan status teman yang bahas tentang Raja Abdullah, Raja Fahd yang konon didasarkan dari hadits, konon haditsnya hanya ada di kitab syiah, lalu mencela penguasa-penguasa Arab Saudi, padahal tidak melihat alasan-alasan mereka dan konteks-konteks raja Arab mengizinkan Amerika Serikat buat pangkalan].
[*maksud saya: dalam perkara tersebut, dan perkara lainnya, jk tidak tahu, lebih selamat untuk diam]
No comments:
Post a Comment