Saturday, January 7, 2017

Membangun Negeri

~pembangunan itu ada 2 jenis: hardware, dan software.
[1]: membangun hardware adalah pembangunan fisik, terlihat jelas, yaitu antara lain membangun infrastructure dasar, baik jalan, jembatan, irigasi, dll.
1. Pembangunan hardware tersebut butuh dana besar, jika ingin membangun cepat.
2. Jika diperhatikan dari fostur APBN, maka sesungguhnya dari APBN, dana tersedia untuk membangun itu kecil sekali, karena telah hampir habis dimakan untuk gaji pns, dan bayar bunga utang. Ini adalah kondisi kurang sehat. Ibarat kita punya penghasilan, hampir habis bayar cicilan utang dan makan keluarga, tentu sedikit yang tersisa untuk invest. Maka bisa ditebak, future cash flows cukup sulit diproyeksikan membaik.
3. Langkah pemerintah yang ingin membangun infrastructure tersebut adalah:
~menghapus subsidi bbm:
Penghapusan subsidi bbm memang tidak disenangi rakyat. Tapi, saya nilai tepat. Kenapa? Agar dana tersedia untuk hal yang lebih penting, lebih bermanfaat. Lalu rakyat agar melakukan penyesuaian, agar mengkonsumsi bbm sesuai kemampuan, jika terasa berat supaya bisa membuat gaya hidup yang menghemat bbm, baik naik mobil umum, ride-sharing sebagaimana diinginkan oleh policy three-in one, atau mengurangi perjalanan tidak perlu, tinggal di dekat tempat kerja, dll. Efek ikutan yang positif adalah polusi dari fosil yang menurun.
*maka penghapusan seluruh subsidi untuk barang sebenarnya hal yang baik dari sisi ini. Dan skrg PLN menaikan tarif listrik untuk 900 VA, tentu memang ditentang kebanyakan rakyat. Hanya saja efek ke APBN lebih sehat. Ya, rakyat otomatis bayar lebih mahal.tapi, berdasarkan pertimbangan di atas, bahkan ulasan dalam ilmu ekonomi, penghapusan subsidi harga atas barang-barang itu lebih baik. Diharapkan dg begitu rakyat melakukan penghematan energi, karena tahu listrik itu mahal. Begitu juga dg air, hemat menggunakan air. Bagaimana pun, berperilaku hemat dalam penggunaan makanan [tdk memubazirkan], air, listrik, adalah sikap-sikap yang baik.
~menggenjot pajak:
Pemerintah sekarang semakin galak dg pajak, semua diperiksa. Lagi-lagi memang rakyat pasti tidak senang. Tapi, dlm politik APBN, memang pajak yang dianggap sumber penerimaan paling sehat, sehingga harus dinaikkan.
Yang terbaru tadi saya baca, pemerintah mulai menutup celah transfer pricing, dimana transaksi afiliasi korporasi dibatasi hanya Rp 50 miliar. Selebihnya harus menulis dokumen transfer pricing. Anda tahu, Unilever Indonesia tiap tahun membayar "fee" ke induknya, dg nama: brand fee, technological fee itu lebih dari Rp 2 triliun. Hal seperti ini, akan dipertanyakan nanti, dan ini lebih sehat, saya setuju.
~meningkatkan utang
Terlihat utang pemerintah meningkat tajam, dan ini perlu diwaspadai. Projek-projek pembangunan pun banyak didanai china. Yang perlu jadi catatan adalah china, jepang boleh mendanai projek-projek tersebut yang saling menguntungkan, tapi tenaga kerja jangan dari china. Bahan baku harus menggunakan produk dalam negeri, sehingga proyek tersebut menggerakkan ekonomi Indonesia. Buat apa proyek banyak, tapi tidak ada dampak positif untuk ekonomi Indonesia? Apalagi jika memicu dampak sosial?
[2]: membangun software
~sesungguhnya pembangunan siftware bangsa, yang sifatnya intangible, harus lebih prioritas.
~inilah membangun manusia-manusia Indonesia.
~ada menko pembangunan manusia, tapi belum terlihat kebijakan yang bagus.
~pembangunan bangsa hakikatnya membangun manusia.
~maka sebenarnya yang harus dilakukan adalah: membangun karakter, mendorong life style yang sehat, disiplin, jujur, optimis, pembelajar. Yg paling baik adalah mayoritas muslim harus dikembalikan kepada pelajaran akidahnya, dg diajari pelajaran-pelajaran sunnah, sehingga jika urusan manusia mayoritas sudah beres, maka masalah mayoritas manusia Indonesia sdh beres, atau tinggal sedikit. Adapun minoritas bisa diajari dg nilai-nilai umum seperti kedisiplinan, kejujuran.
*perhatikanlah ayat-ayat yang terkait dg membangun negeri:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".
لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا

agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".
وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَىٰ بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ كَذَٰلِكَ النُّشُورُ

Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ

Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
رِزْقًا لِلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ الْخُرُوجُ

untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
Faidah ayat:
1. Keamanan negeri adalah hal terbesar. Maka selain bagaimana bisa merdeka dari jajahan luar, bagaimana negeri tidak bertikai dan perang sodara
2. Pentingnya iman ditegakkan atas negeri
3. Pentingnya kesyukuran
4. Rizki itu dari langit, dengannya sebab negeri hidup, tanaman tumbuh.
5. Sebagaimana hujan menghidupkan tumbuh-tumbuhan, seakan-akan negeri mati dihidupkan dg hujan, maka seperti itulah kelak perumpamaan bahwa manusia yang mati dibangkitkan dari kubur, untuk mempertanggungjawabkan amalnya.

Mamat Rohimat

No comments: