Monday, January 16, 2017

Fikih buat para pendosa :-)

Seberapa Jauhkah Dirimu..?

Nasihat Syaikh Sholeh Al-Hudaitsi -hafizhahullah-

Pertanyaan:

Wahai syaikh...
Aku adalah seorang pemuda yang berulang kali jatuh dalam maksiat. Berulang kali aku bangkit, namun berulang kali pula aku terjatuh.
Aku takut bila usiaku ditutup dengan su'ul khotimah. Sebagai tambahan informasi, dulu aku selalu menghadiri majelis ilmu. Namun karena kondisiku, kuputuskan untuk menjauhi majelis ilmu. Aku merasa diriku kotor dan tak pantas duduk di majelis ilmu.
Apa nasehatmu untukku wahai syaikh..?
Semoga Allah membalas kebaikanmu....

Jawaban:

Ya Abdallah... (Wahai hamba Allah...)
Semoga Allah membimbing langkahmu dan juga langkahku..

(.... Jeda tangis....)

Seberapa jauhkah dirimu....?

(.... Jeda tangis....)

Seberapa jauhkan dirimu....?

Ingatlah....
Sejauh apapun dirimu, Dia tetap memanggilmu sebagai hamba...

(....jeda tangis...)

Kembalilah ya Abdallah....

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar: 53)

Sambutlah ya Abdallah...
Dia memanggil diriku dan dirimu untuk kembali...
Kembalilah sebelum terlambat...

Ya Abdallah....
Kuwasiatkan kepadamu untuk memohon pertolongan kepada Allah. Karena tak ada yang bisa mengangkatmu dari keterpurukan ini kecuali Allah...
Kemudian ingatlah...
Bahwa Dia mengawasimu setiap saat..
Saat engkau menutup semua celah agar lolos dari penglihatan manusia, kemudian engkau bermaksiat pada-Nya, maka saat itu engkau telah merendahkan penglihatan-Nya..

(..... Jeda tangis....)

Ya Abdullah...
Jangan tertipu dengan masa mudamu...
Kematian tidak mengenal usia..
Disisa usia yang ada, perbaikilah hubunganmu dengan Allah...
Demi Allah..
Adapun perasaan malumu untuk untuk datang ke majelis ilmu, maka buanglah jauh-jauh perasaan itu.
Bila taubatmu jujur, maka Allah sendiri yang akan memuliakanmu.

Ya Abdallah...
Andai seluruh penduduk dunia menghinakanmu, maka itu tidak akan mencelakakanmu bila pemilik dunia mencintaimu, begitu juga sebaliknya..
Sebesar apapun dosamu, jangan sampai menghalangimu datang ke majelis ilmu.
Datangilah majelis ilmu....
Karena boleh jadi disana ada mutiara hikmah yang disampaikan oleh lisan-lisan yang tulus, lalu mutiara hikmah itu menjadi sebab engkau menemukan jalan kembali.

Ya Abdallah...
Kuatkan azammu....
Bila engkau telah mengayuhkan kakimu di jalan hidayah, maka berlalulah...
Jangan pernah menoleh ke belakang...
Jangan kau hiraukan apa kata manusia tentangmu...

Ya Abdallah...
Antara engkau dan Allah tidak ada hubungan nasab kecuali amal sholeh, maka perbaguslah amalmu...

(...syaikh berhenti karena tak kuasa menahan tangis....)

-Selesai-

____________
Madinah 26 Jumada Al-Awwal 1438 H.
Diterjemahkan di lembah Bakkah
1 Jumada As-Tsani 1438 H
ACT El-Gharantaly
~Iya, apapun dosa kita, justru bkn semakin menjauh dr majlis ilmu, tp hrs semakin dekat, semakin sering, semakin lama. Mdh2an frekuensi maksiat, minimal berkurang. Krn 24 jam sehari, jk semakin diperlama di majlis ilmu, di masjid, sisa wkt dr 24 jam semakin sedikit, sisa itu yg mungkin dipakai maksiat
~ Semakin merasa banyak dosa, semakin hrs banyak dzikir, dan do'a, dan ibadah2 sunnah, agar bisa mengalahkan dosa tersebut, bhkn menghapus, dan mengganti dg pahala.

~Adapun jk merasa menjadi orang yang tak pernah berbuat dosa, bagaimana mau bertobat?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".

No comments: